Be 100%

Oleh: Abdurrahman El-Hafid

Alkisah, itulah awalan yang seringkali digunakan oleh para story teller atau penyampai sebuah cerita. Ia awali ceritanya kepada para pendengar atau pembaca seolah hidup pada saat yang ia ceritakan. Menghadirkan setting, plot, tokoh serta karakter yang kuat agar ceritanya dapat dinikmati. Inilah yang penulis ingin sampaikan, mengajak para pembaca menuju ke satu waktu dimana cinta menjadi sebuah cerita, ia hadir dalam nafas para pecinta dakwah, yang tak pernah mati, tak pula pergi.

Inilah 100 % kisah para pemburu cinta dalam dakwah, 100% cinta dalam do`a, cinta dalam ukhuwah dan cinta dalam berjuang. Mereka yang 100% mengorbankan harta dan jiwanya, menembus batas kecukupan dirinya, namun ia ingin menjadi 100% dalam bahtera dakwah ini. All out, itulah bahasa yang mungkin tepat untuk menggambarkan satu karakter be 100%. Ingin menjadi yang paling terbaik bagi orang tuanya, bagi sahabatnya, bagi gurunya, bagi muridnya, bagi kakanya, bagi adiknya dan bagi siapa saja yang kenal kepada dirinya. Inilah kisah adikarya terbaik para Aktivis Dakwah Kampus, Be 100%.

Ketika Lawan Menjadi Kawan
Inilah satu kisah inspirasi yang pernah penulis dengar dari seorang kawan yang pernah mengalami keajaiban yang luar biasa. Subhanallah, yang telah menciptakan Akhlak sebagai perangai yang membuat orang tergila-gila karenanya, dan bisa pula benci karenanya. Ada seorang ikhwan yang setiap kali bertemu dengan satu kelompok tertentu, ia selalu saja mendapat sikap yang kurang baik. Kadang dibilang sok suci, kadang dibilang gak gaul, kadang juga ketika ia duduk di kantin malah ditinggal pergi, singkatnya ia selalu mendapatkan perlakukan yang kurang baik. Namun, setiap perlakuan yang temannya lakukan ia selalu mencatat siap saja orang yang memperlakukan ia seperti itu. Ia bukan ingin membalas dendam atas perlakuan dirinya, namun ia ingin sekali dekat dengan mereka.

Hari demi hari ia lalui, namun tidak juga ada kesempatan yang membuat ia bisa dekat, bahkan makin memperkeruh suasana. Suatu ketika justru ia malah mengalami bentrokan fisik dengan kelompok tersebut, karena saat itu mereka benar-benar merasa kita (red: ADK) membuat mereka tidak nyaman dengan aktivitas mereka di Kampus. Akibatnya si Ikhwan yang tadi ingin mendekat malah mendapat ancaman, intimidasi bahkan sesekali ditantang untuk adu otot di suatu tempat. Perlakuan ini tidak ditanggapi dengan keras, namun limpahan do`a untuk mereka. Ikhwan yang sudah benar-benar tidak kuat menghadapi segala macam ujian ini terus berharapa, Rabb kapan waktu untukkku bersama para musuhku dalam cinta.

Ia masih memegang catatan nama-nama mereka yang benci kepada dirinya, setiap kali membaca nama tersebut, ia selalu membayangkan satu persatu wajahnya samabil membacakan do`a Rabithoh untuk mereka berharap agar Allah memberikan kesempatan untuknya menjadi sahabat dekat. Satu persatu pula ia catat tanggal, bulan serta tahun lahirnya, berharap agar pada saat musuh-musuhnya berulang tahun, ia dapat memberikan hadiah walau sekedar ucapan, Selamat Ulang Tahun Sobat!. Itulah yang ia lakukan setiap harinya, ingin menjadi musuh terbaik bagi musuh yang pernah mengenalnya, be 100%. Ia juga tidak segan-segan ketika berjalan menuju Masjid, kemudian musuhnya mencibir, walau ia sudah melewati musuhnya, ia kembali balik badan untuk menegur dan menanyakan bagaimana kabarnya, dan sesekali memuji musuhnya.

Sikap inilah yang akhirnya membuat musuh-musuhnya menjadi Indirect Mutarabbi bagi dirinya setiap hari ia menargetkan untuk bertemu dan memberikan kesan terbaik bagi dirinya dari nama-nama yang ia catat. Mulailah Sang Ikhwan ini membuat musuh-musuhnya menganggap bahwa ia sudah menjadi bagian dari mereka, sebab sang Ikhwan tadi duduk bareng di tengah-tengah mereka yang sedang main kartu sambil ngopi dan ngerokok, hanya Sang Ikhwan tadi tidak bisa main kartu dan tak terbiasa merokok, jadi ia cukup duduk sambil mencicipi kopi dan menemani ngobrol. Sesekali ia juga membawa rokok dalam tasnya untuk diberikan kepada musuh-musuhnya. Akhirnya, sikap musuhnya semakin dekat dan menjadi satu bagian yang tidak dapat terpisahkan. Main sepak bola bareng, jalan bareng, bergadang bareng. Di sela-sela obrolan mereka, sesekali mereka bertanya tentang hukum Islam, dan Sang Ikhwan tadi menjawab dengan tidak menghakimi, selalu menjadi penengah bagi hukum-hukum yang terkadang Ekstrim dalam Islam. Mulai dari situlah, ia terus mendekat satu persatu dengan nama-nama kelompok musuh Sang Ikhwan, ia terus mendekat dengan cara main ke kost-kostan mereka, membawa makanan ringan, membawa kabar gembira, meminjamkan fasilitas, seperti motor, hand phone, laptop, dll. Mereka mulai terbuka satu sama lainnya, akhirnya mereka mengajak Sang Ikhwan ini untk tinggal bersama dalam satu kost, karena mereka berbahagia dengan kehadiran Sang Ikhwan ini, sampai-sampai konflik pribadi mereka dengan kelompoknya diceritakan dengan Sang Ikhwan.

Subhanallah, akhirnya sekarang mereka menjadi sahabat dekat yang tidak bisa dipisahkan, mereka telah memiliki komitmen bersama untuk wisuda bersama dan memulai bisnis bersama pasca wisuda nanti. Inilah kisah menarik dari seorang Ikhwan yang pernah mengalaminya langsung di dunia aktivis dakwah Kampus. Ia, Sang Ikhwan, benar-benar ingin menjadi Musuh yang paling terbaik bagi musuhnya, sehingga lawan berubah menjadi kawan, be 100%.

Indirect Mutarobbi and Indirect Murobbi
Istilah inilah yang membuat kita (red:ADK) mungkin unconscious atau tidak sadar sesungguhnya ada individu-individu dan kelompok-kelompok yang tidak bisa duduk “deprok” melingkar dengan kita dalam seminggu sekali, namun sesungguhnya ia adalah anggota mentoring dan liqo`at kita. Kesan inilah yang tidak bisa terlupakan pada saat para Aktivis Dakwah Kampus dekat dengan Cleaning Service yang membantu membersihkan lingkungan Kampus, kepada pemilik usaha kecil di Kantin, kepada satpam, tukang bangunan, penjaga Masjid serta staff yang ada di Lingkungan Kampus.

Ada satu kisah yang menarik, yang juga pernah dialamai oleh ADK pada saat ingin berpartisipasi dalam pesta tahunan mahasiswa yaitu PUM (Pemilihan Umum Mahasiswa). Ada seorang pedagang pecel yang menyumbang 2 dus Air Mineral untuk kampanye partai yang disusing dari ADK, shubuh-shubuh si Bapak sudah menyerahkan 2 Dus air mineral tersebut, ternyata ia takut ketahuan partai yang lain karena memihak ke satu partai. Ia ingin partai dakwah yang memimpin kampus. Ini pengalaman yang luar biasa, bahwa banyak orang yang ternyata mendukukng dakwah kita, dan sesungguhnya mereka-mereka itu adalah Mutarabbi terselubung yang tak terlihat oleh kasat mata.

Kisah lainnya juga terungkap dari seorang satpam yang sudah beberapa tahun mengabdi di kampus, ia sungguh menaruh harapan yang luar biasa kepada para Aktivis Dakwah, dan setiap kali aktivis Dakwah yang masuk lewat pintu gerbang, mereka selalu mengucapkan subhanallah, dan selalu mereka berharap bahwa aktivis dakwah yang memimpin kampus dari intelektualitas dan organisasi. Seketika cerita dari pak satpam bahwa ketika ia belum sarapan atau punya masalah dalam keluarganya, ia pagi-pagi datang ke kampus dan berharap bertemu dengan sang Ikhwan yang merupakan Aktivis Dakwah. Itulah kisah menginspirasi Sang Ikhwah yang ingin menjadi yang terbaik bagi Pak satpam itu. Begitupula yang pernah dialami oleh tukang bersih-bersih Kampus, ia telah menganggap bahwa aktivis dakwah kampus adalah pelindung bagi diri mereka, karena mereka berbahagia saat mereka diajak untuk ngobrol atau berbagi cerita keluh-kesah bagi dirinya.

Subhanallah, mereka adalah bagian dari Mutarobbi kita yang setia setiap saat, membela kita dari banyaknya fitnah, dan bahkan kalau kita tahu, mereka selalu menitipkan do`a untuk kita agar selalu diberikan kekuatan dalam memimpin Kampus.
Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya pada saat kita sedang mengambil pelajaran dari seseorang yang mereka bukan Murobbi yang menemani kita dalam pekanan kita, namun banyak butir mutiara yang keluar dari dalam hatinya dan terucap melalui lisannya. Pengakuan ini dikonfirmasi dari seorang Ikhwah yang pernah mengalamai langsung kejadian yang membuat dirinya merasa terenyuh mendengar perkataan dari mulut seorang Rektor pada saat dikonfirmasi terkait aksi mahasiswa yang sedang ditujukan kepada dirinya, namun sang Rektor tersebut menjawab dengan tenang, kemudian mengucapkan satu do`a yang sangat luar biasa yang diabadikan di dalam al-Qur`an, yaitu  “Allahummahdzi qoumi, fainnahum la ya`lamun”. Ya Rabb, jaga dan lindungilah serta berikan ampunan umatku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui apa-apa. Dengan satu senyum dan air mata yang berlinang, ia menutup diskusi hari itu. Subhanallah, ketika itu Sang Ikhwah yang mendengar perkataan tersebut langsung meneteskan air mata, dan teringat seketika dengan kisah Rasulullah yang juga mengamalkan do`a tersebut pada saat mendapatkan ujian dari umatnya. Ia kemudian turun dari lantai 2 kantor Rektor, kemudian menutup aksi mahasiswa dengan memberikan alasan yang rasionable atau masuk akal kepada para demonstran.

Do`a ajaib Sang Rektor inilah yang menjadi posisi Murobbi bagi para Ikhwah yang mendengar, ia memang bukan Murobbi pekanan kita, namun sesungguhnya ia adalah the Real Inspiration bagi kita yang mengabdi untuk dakwah ini. Laa Ilaaha Illa Anta, Subhanaka Inni Kuntu Minaz Dzhalimin.

Kebanjiran Amal Shaleh  (2009-2010)
Inilah saat-saat di mana jalan dakwah teramat berat kulalui, di saat kepercayaan menjadi bentuk amanah yang teramat besar, kepemimpinan dalam konteks yang luas, manajemen yang berbentuk kultur, sistem yang dianggap sebagai tuhan kecil bagi pengisinya, jabatan bukan lagi sebagai amanah, melainkan harta yang diburu, bentuk taghut menjadi teramat berpariasi, uang dijadikan sebagai penghambaan, persahabatan dan kepercayaan tergadaikan oleh kepentingan, yah itulah masa kepemimpinan dakwah pada periode 2009-2010, di mana Aktivis Dakwah Kampus dipercaya untuk memimpin BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Institut.

Banyak peristiwa besar yang menimpa kader-kader terbaik dakwah kampus saat itu, diawali dengan perjuangan ADK untuk mempertahankan penggunaan rok bagi akhwat pada saat kegiatan OPAK, meminimalisir pendanaan yang kurang tepat. Namun akhirnya perjuangan kita dibayar mahal dengan penghianatan musuh dakwah yang mengkorupsi dana kurang lebih hampir 15 Juta. Mereka merekayasa laporan keuangan, sehingga kita (red:ADK) dianggap sebagai koruptornya. Muncullah opini publik kalau ADK koruptor dan tidak mampu memipin Kampus. Internal ADK kewalahan menanggapi opini miring tersebut, namun kami tetap sabar dan malah makin bersemangat. Demo pasca OPAK kepada BEM kian marak, pembakaran ban, pengrusakan inventaris, corat-coret gedung dan fitnah tersebar di mana-mana. Namun, setelah demo tersebut, kami tetap datang ke Kampus dengan senyum yang lebar dan membersihkan kembali bekas-bekas demo tersebut. Kami tidak gentar dan terus berdiri tegak.

Tidak berhenti sampai disitu, tepat pada saat kami mengawali kepemimpinan kampus, kita disibukkan dengan penutupan pintu masuk gerbang sebelah selatan, itu yang menyebabkan KBM marah dan menekan BEM untuk bergerak. Kami tetap menjaga analisa kami untuk berpikir tentang plus dan minus, dan akhirnya pintu tersebut ditutup juga menjelang Idul Fitri. Berkuranglah sebagian maksiat yang ada di Kampus.

Teramat indah mengenang masa-masa tersebut, banyak hal yang kami lalui sampai pada jatuhnya pohon besar mahoni di depan BEM. Kami merasa bahwa kenapa bertahun-tahun pohon itu hidup, dan kenapa ketika kita memimpin Kampus malah ia tumbang. Ada seorang ikhwan yang mengatakan, “Subhanallah, pohon saja ingin sujud kepada kita”. Belum lagi dana DIPA I yang tak kunjung datang, computer BEM yang hilang, pengurus BEM yang tinggal 25%, konflik internal ADK, kasus pengurus UKM yang dilaporkan ke polisi, ancaman golok buat pengurus BEM, dana DKM yang dianggap pungli, anggaran BEM yang disunat legislative, fitnah nikah sirih buat pemimpin kampus, Idul Adha yang menyedihkan, dikejar-kejar sampai tidur di semak-semak belakang perpustakaan, hiruk pikuk piala dunia 2010, demo pemilihan rektor, PUM yang kisruh sampai LPJ BEM yang ditolak. Benar-benar saat itu kita sedang kebajiran Amal Shaleh kalau kita faham memaknainya.

Allahu Akbar, masih banyak sebetulnya catatan tinta yang kami ingin torehakan dalam tulisan ini, namun beginilah seharusnya cinta, menjadi penguat bagi rasa yang sudah hambar, ia menjadi power bagi kelemahan. Semoga ini menjadi catatan indah bagi mereka yang istiqomah di jalan dakwah ini.

Mereka yang paling banyak sabarnya, paling banyak senyumnya, paling banyak amalnya, paling banyak istiqomahnya, paling banyak prasangka baiknya, paling banyak mengertinya dan paling banyak segalanya, maka merekalah yang paling dekat dengan kebahagiaan dan wangi surga. Maka, Be 100%.
























Syibli Raih Suara Terbanyak


By redaksi
Kamis, 10-Juni-2010, 07:59:35 145 clicks Send this story to a friend Printable Version


SERANG - Pemilihan Rektor (Pilrek) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten oleh Senat IAIN, Rabu (9/6), berlangsung lancar.

Dari 19 anggota Senat IAIN, 11 anggota Senat memilih Dr Syibli Syarjaya, 7 memilih Prof Dr Fauzul Iman MA, dan 1 anggota memilih Prof Dr Utang Ranuwijaya.
Ketiga nama calon rektor itu akan dikirim kepada Kementerian Agama di Jakarta untuk ditetapkan salah satu calon menjadi rektor IAIN SMH Banten periode 2010-2014.
Ketua Pemilihan Rektor Dr B Syafuri mengatakan, perolehan suara yang diperoleh masing-masing calon sesuai mekanisme. “Nanti kami membuat berita acara dan diserahkan ke Ketua Senat yang akan mengusulkan ke Kementerian Agama (Kemenag),” kata Syafuri kepada wartawan usai pemilihan di Kampus IAIN, Rabu (9/6).
Menurut Syafuri, keputusan Menteri Agama untuk menetapkan salah satu calon rektor terpilih mengacu pada usulan Senat IAIN. “Keputusan menteri akan mengacu ke kita. Kalau berubah akan berpengaruh pada aspek psikologis dan memengaruhi kinerja akademik. Semoga pertimbangan pusat memilih yang terbaik dan tidak ada gejolak,” ujarnya.
Senada dengan Syafuri, Rektor IAIN SMH Banten Prof Dr MA Tihami mengatakan, proses pemilihan rektor sudah berjalan sesuai mekanisme. Tihami berharap, rektor yang akan menggantikannya dapat meneruskan rencana pembangunan kampus terpadu di Kecamatan Curug, Kota Serang. “Pembangunan kampus terpadu harus menjadi prioritas karena kampus sekarang sudah tidak efektif. Semoga di 2011, kampus terpadu sudah mulai dibangun dan tahun ini penyediaan lahan sudah selesai,” ujarnya.
Kampus saat ini yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, kata Tihami, direncanakan untuk pascasarjana. “Agustus ini akan ada assesor menilai kelayakan pascasarjana. Kami tengah mempersiapkan tiga program studi pascasarjana yaitu Pendidikan Islam, Hukum Islam, dan Filsafat Islam. Jadi saya harap, rektor baru mengakomodasi pembangunan kampus terpadu dan menyukseskan program pascasarjana karena sudah ditunggu oleh masyarakat,” ujarnya.
Selaku Ketua Senat IAIN SMH Banten, Tihami mengaku akan menunggu laporan dari panitia pemilihan rektor dan Senat akan melaporkan ke Presiden melalui Kementerian Agama. “Karena SK (surat keputusan-red) penetapan rektor terpilih akan ditandatangani oleh Presiden. Semoga sebelum masa jabatan saya berakhir (22 Desember-red), sudah serah terima jabatan,” ujarnya.
Menanggapi hasil pemilihan, Syibli Sarjaya mengatakan, pemilihan belum final dan baru pertimbangan Senat yang selanjutnya akan ditetapkan pemerintah pusat. Menanggapi kemenangan dalam pemilihan Senat, Syibli berfilosofi. “Saya ikut air mengalir saja dan sejak awal juga tidak neko-neko. Jika dipercaya temen-teman Senat, saya bersyukur. Ketika Allah akan memberikan sesuatu pada umat, maka tidak akan ada yang bisa menghalangi, begitu juga sebaliknya. Tapi saya jalankan sesuai air mengalir,” ujarnya.
Meski demikian, kata Syibli, jika ditetapkan sebagai rektor, berbagai hal akan dibenahi. Di antaranya membenahi sarana dan prasarana. “Masalahnya kan memang kurang anggaran. Jika dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri di bawah Kementerian Pendidikan Nasional, anggaran perguruan tinggi negeri di bawah Kementerian Agama masih rendah. Tahun ini saja anggaran kita tidak sampai Rp 40 miliar, itu termasuk gaji dosen,” ujarnya.
Dari sisi manajemen, kata Syibli, paling penting adalah memperbaiki kinerja. “Kalau bahasa reformasi birokrasi mungkin terlalu elite. Tapi dari sisi tenaga pendidikan akan didorong untuk studi lanjut bagi dosen. Sesuai undang undang, dosen harus S-2, apalagi kuota sertifikasi untuk IAIN selalu banyak dan tinggal beberapa orang lagi yang didorong untuk S-2,” ujar Syibli.
Syibli menegaskan, akan melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. “Ada delapan standar pendidikan di sana (PP 19-red) yang akan kami laksanakan dan dalam proses pelaksanaan pendidikan mengacu ke PP itu,” ujarnya.
Prof Dr Fauzul Iman mengaku bersyukur proses pemilihan rektor berjalan baik. “Alhamdulillah berjalan baik dan saya menyerahkan pada mekanisme. Semua sudah jelas dan silakan Senat mengusulkan ke Kementerian Agama. Saya bergembira karena Senat telah memilih dan mempertimbangkan tiga calon untuk menjadi rektor,” kata Fauzul di ruang kerjanya.
Menurut Fauzul, IAIN ke depan harus meningkatkan kecerdasan mahasiswa secara akademik. “Demo harus secara akademik, mahasiswa harus menjadi suara nasional, sehingga tercipta caracter building dan pencitraan IAIN terlihat. Kampus IAIN juga tidak terkapsul dalam lokalitas,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Prof Dr Utang Ranuwijaya mengatakan, meski memperoleh suara terkecil tetap menghormati proses yang terjadi. “Yang lalu biar berlalu dan saya tetap menatap ke depan. Paling penting tetap kedepankan kebersamaan. Program yang saya ajukan ketika mencalonkan diri adalah kebersamaan. Melalui kebersamaan ada pemberdayaan dan kampus ini tidak akan bisa dibangun tanpa kebersamaan, tanpa melibatkan potensi yang ada,” ujarnya.
Utang mengaku, punya mimpi untuk menjadikan IAIN menjadi kampus terkemuka di Indonesia, salah satunya segera terwujud kampus terpadu sesuai master plan. “Selanjutnya adalah pengembangan SDM baik dosen maupun karyawan. Termasuk memfungsikan masjid sebagai pembinaan akhlak. Tapi paling penting, peningkatan mutu akademik, baik dosen maupun mahasiswa mutlak harus dilakukan,” ujarnya.

MAHASISWA DEMO LAGI
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa IAIN Bersih kembali melakukan unjuk rasa di halaman kampus IAIN SMH Banten, pukul 11.00 WIB. Mereka meminta ketiga calon rektor menandatangani kesepakatan yang diajukan mahasiswa.
Dalam aksi itu, mahasiswa membakar ban bekas, jas almamater, dan bangku kuliah. Namun aksi ini tidak ditanggapi sehingga memancing emosi mahasiswa, sehingga mereka menyegel rektorat. “Kami kecewa karena tidak ada satupun calon yang menandatangani kesepakatan yang kami tawarkan. Padahal kesepakatan tersebut lebih banyak pada komitmen membangun citra dan kualitas IAIN. Kami menyatakan menolak hasil pemilihan rektor yang dipilih Senat dan akan mengirimkan pernyataan yang ditandatangani pimpinan organisasi mahasiswa ke Kementerian Agama,” ujar salah satu mahasiswa.
Calon rektor yang didatangi mahasiswa yaitu Dr Syibli Sarjaya dan Prof Dr Fauzul Iman. Namun keduanya enggan menandatangani kesepakatan yang diajukan mahasiswa.
Syibli beralasan tidak menandatangani kesepakatan karena sudah menjadi program ketika terpilih menjadi rektor. “Termasuk keluh kesah mahasiswa menjadi program saya jika terpilih. Soal tanda tangan, saya tidak mau karena sudah menjadi program dan kami bertanggung jawab bukan kepada mahasiswa tapi ke Kementerian Agama,” ujarnya.
Selain itu, kata Syibli, dengan menandatangani kesepakatan akan memperberat beban atau amanah yang diemban. “Jadi perlu dipahami, bukan saya tidak ingin menandatangani. Jika menandatangani hanya akan menambah dosa saya. Bukan saya takut diturunkan dari jabatan, tapi karena jabatan adalah amanat dari Allah,” tandasnya.
Sementara Fauzul Iman beralasan, tidak menandatangani kesepakatan mahasiswa karena calon lain juga tidak menandatangani. “Calon kan ada tiga, jadi tidak etis kalau hanya saya yang tanda tangan. Apalagi tuntutan mahasiswa agar OPAK (orientasi pengenalan kampus-red) diserahkan kepada mahasiswa sulit terwujud, karena sudah menjadi keputusan Kementerian Agama,” ujarnya.(run/alt/znd)

Tidak Terlibat dalam Pemilihan Rektor, Mahasiswa IAIN Banten Unjuk Rasa


image
BANTEN (KoranDigital.Com) – Pemilihan rektor IAIN Banten yang digelar Kamis (10/6/2010), di kampus agama itu diwarnai aksi unjuk rasa mahasiswanya. Pasalnya, mahasiswa tidak dilibatkan dalam pemilihan orang nomor satu di kampus itu.

Tak hanya itu, mahasiswa mendemo pihak rektorat lantaran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tidak lagi mendapat dana anggaran kegiatan sejak bulan Januari hingga saat ini. Disamping itu seluruh mahasiswa menolak pemilihan calon rektor melalui sistem senat yang hanya diwakili 19 orang yang tergabung dalam senat.

“Kami akan menuntut panitia pemilihan rektor untuk tidak memberlakukan sistem senat yang cenderung merugikan mahasiswa,” ujar Presiden Mahasiswa IAIN Banten, Abdurrahman El-Hafid.

Selain itu, BEM juga menuntut calon rektor untuk menandatangani penuntutan kerjasama dihadapan seluruh mahasiswa sebagai ikatan calon rektor yang terpilih sudah siap untuk memenuhi keinginan mahasiswa.

“Jika tidak mau menandatangani, kami akan menggelar aksi yang lebih besar lagi,” tegas mahasiswa. (HARRYS)

Fauzul dan Syibli Calon Rektor Terkuat


By redaksi Sabtu, 22-Mei-2010, 07:56:41

SERANG-Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Prof Dr H Fauzul Iman, MA dan Pembantu Rektor I Dr H Syibli Syarjaya, LML, MM diprediksi sebagai calon rektor terkuat IAIN SMH Banten periode 2010-2014.

Sementara Prof Dr H Utang Ranuwijaya, MA kurang diperhitungkan karena ditengarai kurang memiliki pendukung di senat IAIN. Pemilihan rektor akan dilaksanakan pada Rabu (9/6) dengan cara dipilih langsung oleh senat yang beranggotakan 19 orang.
Sejumlah dosen memang tidak mau blak-blakan memberikan dukungan. Tetapi para dosen mau bicara asalkan tak dikorankan identitasnya. “Saya mendukung Pak Fauzul. Selain berpengalaman, beliau memiliki kepemimpinan yang disukai oleh semua kalangan,” kata seorang dosen kepada Radar Banten, Jumat (21/5).
Lain lagi dengan dosen yang satu ini. Ia menjagokan Syibli Syibli Syarjaya. “Pak Syibli itu usianya cukup tua. Ia juga berpengalaman dalam mengelola perguruan tinggi sehingga bila Pak Syibli jadi rektor maka akan mampu mengelola akademik,” ujar dosen itu.
Seorang dosen di Fakultas Tarbiyah dan Adab, Hidayatullah, mengatakan, bila dilihat dari kans maka dua kandidat yang berpeluang menjadi rektor yakni Fauzul Iman dan Syibli Syarjaya karena keduanya masih menjabat jabatan yang strategis. Fauzul menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, yang memperoleh dukungan dari dua perwakilan dosen dari Ushuluddin dan Dakwah dan suara Fauzul sendiri. Kemudian Syibli menjabat pembantu rektor I yang juga memiliki kans cukup bagus. “Sedangkan Pak Utang saat ini tak punya jabatan di kampus. Beliau hanya mengajar saja,” katanya.
Fauzul Iman dan Syibli Syarjaya ketika dihubungi Radar Banten, Jumat (21/5), tidak mau berkomentar perihal peluang mereka. “Wah jangan bicara soal itu ya. Nanti saja. Tunggu saja waktunya,” ujar Fauzul.
Begitu juga dengan Syibli. “Jangan membicarakan pemilihan dulu ya. Nanti kita ngobrol lagi saja ya,” katanya singkat.
Dihubungi terpisah, Utang Ranuwijaya, mengatakan memang tidak optimistis akan memenangkan pemilihan rektor tahun ini. “Saya ikut saja (pada pemilihan rektor-red). Kalau saya kan tak ada link (dengan senat-red). Mungkin calon lain sering silaturahmi dan lobi-lobi dengan senat. Bila Allah menghendaki saya jadi rektor maka itu yang terbaik. Bila saya tak jadi rektor, itu juga yang terbaik untuk semua. Memang dukungan itu ada tetapi tidak signifikan. Jadi sudah bisa ditebak siapa yang akan jadi rektor,” ungkapnya.
Nihayatul Masykuroh, salah satu anggota senat IAIN mengatakan, semua kandidat memiliki plus dan minus. “Tinggal hati nurani saja kepada siapa akan menjatuhkan pilihan. Saya ingin IAIN ini maju dalam segala bidang, termasuk rektor. Rektor ke depan paling tidak harus memiliki sisi keilmuan yang sama dengan rektor yang sekarang. Tapi semua tergantung anggota senat saja,” kata Nihayatul.
Zakaria Syafei, anggota senat IAIN lainnya juga tak menyebutkan pilihannya. “Pemilihan rektor ini dengan sistem suara terbanyak. Tapi meski ada yang dapat suara terbanyak belum tentu jadi rektor karena penentuannya oleh presiden. Artinya senat IAIN akan mengirimkan dua nama yang memperoleh suara terbanyak. Dari dua nama itu akan dipilih satu orang dengan SK presiden,” katanya.
Presiden Mahasiswa IAIN SMH Banten Abdul Rahman Elhafid menyayangkan mahasiswa tak dilibatkan dalam pemilihan rektor. “Sebenarnya dari dulu kami memperjuangkan agar mahasiswa punya hak suara pada pemilihan rektor, namun ini terkendala oleh aturan statuta yang dikeluarkan Kementerian Agama,” ungkap Abdul Rahman.
Kata dia, banyak harapan mahasiswa kepada rektor terpilih antara lain membangun kampus dua, memperbaiki infrastruktur agar tak kumuh, memperbesar perpustakaan sebagai jantungnya ilmu karena sarana yang ada sekarang tidak memadai. Kemudian pemimpin harus mampu kerja sama dengan pihak lain baik dalam maupun luar negeri untuk kemajuan mahasiswa dan dosen.
“Yang tak kalah pentingnya adalah memperbaiki SDM akademik karena kampus sekarang sudah menggunakan sistem badan layanan umum (BLU). Jadi pegawai harus benar-benar dituntut disiplin dan mampu menjalankan pembukuan keuangan dengan baik,” katanya. (jah)

Pemilihan Rektor IAIN Digelar Tertutup


By redaksi Rabu, 09-Juni-2010, 08:09:08
Calon Rektor Siap Menang-Kalah


SERANG - Hari ini (9/6), 19 anggota Senat IAIN SMH Banten akan memilih rektor periode 2010-2014 dalam rapat tertutup yang digelar di aula rektorat pukul 07.00-08.00. Suara mereka akan menentukan siapa yang akan menjadi rektor untuk menggantikan Prof Dr MA Tihami.
Ketua Pemilihan Rektor (Pilrek) Dr B Syafuri mengatakan, pemilihan akan berlangsung seperti pemilu. “Ada kotak suara dan tempat pemungutan suara. Kami yakin pemilihan akan berjalan secara demokratis,” ujar Syafuri saat ditemui di kampus IAIN SMH Banten, Selasa (8/6).
Syafuri menambahkan, satu anggota senat memiliki satu suara. Mereka memiliki hak yang sama untuk memilih calon rektor sesuai dengan hati nurani mereka. “Masing-masing anggota senat dapat menggunakan hak pilih,” tandasnya.
Syafuri menjelaskan, tahapan pilrek dimulai dengan sambutan Ketua Senat Prof Dr MA Tihami yang juga rektor IAIN SMH Banten, lalu pembacaan tata cara pencontrengan, pembagian surat suara, pemungutan suara, dan penghitungan suara. “Jadi tidak lama karena hanya dipilih oleh 19 anggota senat, paling satu jam selesai. Setelah pemilihan selesai, panitia akan melaporkan ke Senat, kemudian Senat mengusulkan dua nama suara tertinggi ke Kementerian Agama,” ujarnya.

Jika terdapat dua calon yang memperoleh suara tertinggi sama, menurut Syafuri, akan dilakukan pemilihan ulang setelah pemilihan putaran pertama. “Pemungutan suara ulang hanya diikuti oleh dua calon yang mendapat suara tertinggi sama. Namun jika tetap mendapatkan suara sama lagi, maka akan tetap dilaporkan ke Kementerian Agama sesuai perolehan suara. Nanti Kementerian Agama yang menentukan calon terpilih,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Ketua Tim Pemaparan Visi Misi Pemilihan Rektor IAIN Zakaria Syafei. Kata dia, jika pada pemilihan kedua masih ada perolehan suara sama, Senat melaporkan ke Kementerian Agama . “Tapi kalau melihat peta politik yang ada, tidak mungkin ada perolehan suara yang sama, pasti ada selisih,” ujarnya.
Sementara itu, tiga calon rektor masing-masing Prof Dr Utang Ranuwijaya (nomor urut 1), Dr Syibli Syarjaya (nomor urut 2), dan Prof Dr Fauzul Iman, MA (nomor urut 3) menyatakan siap menang dan kalah.
Prof Dr Utang Ranuwijaya optimistis pilrek akan menghasilkan rektor yang terbaik. “Alhamdulillah sampai hari ini (kemarin-red), saya belum bisa memastikan siapa yang mendukung saya. Mudah-mudahan pilrek berjalan dengan cara yang paling jujur, demi kemaslahatan kampus,” kata Utang saat dihubungi Radar Banten, Selasa (8/6).
Utang mengaku, tidak melakukan pendekatan terhadap Senat. “Kecuali ketemu dan memohon doa saja. Soal dukungan menjadi hak masing-masing anggota Senat. Saya optimistis teman-teman Senat akan memilih yang terbaik dan kebersamaan tetap terjalin,” ujarnya.
Calon nomor urut 2, Dr Syibli Sarjaya menjawab diplomatis saat ditanya dukungan anggota Senat. “Kita serahkan saja sama Allah, saya hanya mengikuti air mengalir. Bagaimana besok (hari ini-red) saja, saya tidak mau mendahului apa pun. Kita lihat saja besok (hari ini-red), semoga berjalan lancar dan siap membangun IAIN bersama,” ujarnya.
Calon nomor urut 3, Prof Dr Fauzul Iman mengatakan, proses pemilihan rektor sudah ada mekanisme. “Semua orang tentu harus optimistis, namun semua ada mekanisme,” ujarnya. Fauzul enggan berbicara banyak tentang dukungan anggota Senat yang akan diraihnya. “Jangan bicara itu, pokoknya mekanisme ada di Senat,” tandasnya.
Fauzul mengaku siap menang dan siap kalah. Ia berfilosofi bahwa menang dan kalah ibarat siang dan malam. “Dalam kehidupan selalu berpasangan, ada malam pasti ada siang. Sama halnya, ada kalah ada juga menang dan itu sudah biasa. Jadi paling penting kita kedepankan kebersamaan,” ujarnya.

MAHASISWA DEMO
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa IAIN Bersih melakukan unjuk rasa di halaman kampus IAIN SMH Banten kemarin. Mereka mendesak calon rektor memperbaiki kualitas kampus.
“Sejak berdirinya Provinsi Banten, IAIN merupakan lembaga pendidikan yang diharapkan meningkatkan mutu pendidikan dan terlihat dari perubahan STAIN menjadi IAIN. Namun hingga saat ini masih ada anggapan publik bahwa IAIN masih menjadi kampus bukan prioritas utama,” kata Irfan, koordinator aksi kepada wartawan di sela aksi, Selasa (8/6).
Aksi berlangsung tanpa pengawalan aparat kepolisian maupun petugas keamanan kampus. Massa berorasi di lantai dasar rektorat mulai pukul 13.00 WIB. Mereka menuntut tiga calon rektor menandatangani enam kesepakatan yang harus dilaksanakan ketika terpilih.
Keenam kesepakatan tersebut yakni calon rektor siap mengembalikan citra IAIN, melengkapi fasilitas kampus, mendesain persoalan keluarga besar mahasiswa (KBM) dan unit kegiatan mahasiswa (UKM), memberikan penghargaan kepada aktivis, mengembalikan orientasi pengenalan kampus (OPAK) kepada mahasiswa, dan memberikan penghargaan kepada mahasiswa dan dosen yang membawa harum kampus.
Namun ketiga calon rektor tak kunjung hadir. Mahasiswa melampiaskan kekesalan di depan rektorat dengan membakar ban bekas. Selain itu, dua jas almamater dan spanduk pengumuman pendaftaran mahasiswa baru dibakar. Asap yang muncul dari pembakaran ban bekas tersebut, membuat hitam internit dan sebagian ruangan rektorat bau asap ban.
“Kalau rektorat dan calon rektor tidak ingin demonstrasi kami rusuh, sesungguhnya mudah saja. Tandatangani kesepakatan yang kami buat. ” kata Presiden Mahasiswa IAIN Abdurahman El Hafidz.
Kata dia, mahasiswa akan fokus meminta komitmen calon rektor untuk memperbaiki kualitas IAIN. “Besok (hari ini-red) kami akan kembali menggelar aksi dan meminta ketiga calon rektor menandatangani kesepakatan,” ujarnya.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Pembantu Rektor I Syibli Syarjaya mengatakan bahwa IAIN merupakan kampus dengan pendaftar yang mencapai kuota sebanyak 1.155 orang. “Selain itu, pendaftar beasiswa bidik misi sebanyak 230 orang dari kuota 60 orang,” ujar Syibli setelah demonstrasi usai yang didampingi Pembantu Rektor III Zakaria Syafei, Pembantu Rektor II Ahmad Sugiri, dan Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Dr B Syafuri. (run/alt/znd)

Organisasi Penting untuk Pelajar


By redaksi
Minggu, 17-Januari-2010, 07:50:27 104 clicks Send this story to a friend Printable Version


Materi kepemimpinan perlu diberikan kepada siswa sejak di bangku sekolah. Begitu yang dilakukan SMP 1 Serang dan SMP Nurul Islam dalam mengajarkan tentang pentingnya belajar organisasi di sekolah.


Berlangsung sejak Kamis (14/1) s/d Minggu (17/1) OSIS SMPN 1 Serang menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah, sedang SMP Nurul Islam menggelar LDKS pada Sabtu-Minggu (16-17/1).
Wakil Kesiswaan SMPN 1 Serang Mohamad Ai mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan pendidikan kepada siswa agar menciptakan calon pemimpin yang tidak sekadar tahu teori tetapi memiliki kompetensi diri melalui praktik organisasi di sekolah.
“Agar mereka berjiwa kepemimpinan, minimal menjadi orang disiplin, di sekolah, dan untuk dirinya sendiri,” ujar Ai kepada Ekspresi, Jumat (15/1) kemarin.
Ai menjelaskan, ada sekitar 68 peserta perwakilan dari OSIS, MPK, dan ekskul yang mengikuti kegiatan LDKS ini. Beragam materi kepemimpinan diberikan seperti basic leadership, wawasan wiyata mandala, kebijakan dinas tentang OSIS, dinamika kelompok dan keorganisasian, rapat kerja, teknik persidangan, juga outbond yang digelar di Villa Gandarasa, Pandeglang, Sabtu (16/1).
Sementara SMP Nurul Islam Serang, mendatangkan Presiden IAIN Abdurahman El Hafidz yang menyampaikan tentang pemimpin kreatif, Ketua LDK IAIN mengisi manajamen organisasi, dan Penanggung Jawab Ekspresi Hilal Ahmad memberikan materi menorehkan sejarah lewat pena.
“Karena selain mendapatkan kepemimpinan, kemandirian, dan kedisiplinan peserta diharapkan dapat menyelesaikan masalahnya dengan cara lebih bijak dan kreatif,” ujar Pembina OSIS SMP Nurul Islam Didin Kamaludin.
“Setelah kegiatan ini pada akhirnya siswa ada rasa memiliki yang tinggi terhadap sekolahnya, serta menjadi figur bagi teman-temannya yang lain,” papar Didin. (ali/pers kampus)

Mewujudkan 100 Kajian Ilmiah


By redaksi
Minggu, 12-Juli-2009, 08:07:25 111 clicks Send this story to a friend Printable Version


Setelah dilantik Jumat (10/7) lalu, pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAIN SMH Banten, mulai merancang berbagai program.

Pada 100 hari pertama, BEM yang dikepalai Abdurrahman el Hafid ini memprioritaskan pada percepatan pertumbuhan komunitas kajian ilmiah.
“Saat ini ada sekitar 56 komunitas kajian ilmiah, diharapkan bisa bertambah menjadi 100 komunitas,” jelas Hafid yang terpilih pada pemilu mahasiswa 16 Juni lalu.
Keberadaan komunitas tersebut menurut Hafid, dapat membantu mahasiswa dalam menggali wawasan dan pengetahuan di luar bangku perkuliahan. Hafid berharap, pada kepengurusan baru yang dipimpinnya, bisa meningkatkan jiwa-jiwa kritis di kalangan mahasiswa.
“Komunitas kajian ilmiah bisa juga sebagai media revitalisasi gerakan mahasiswa, menuju insan yang akademis dan kritis. Saya berharap bisa menjalankan amanah dengan baik, dan bersama-sama bisa menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme dan internasionalisme,” ungkapnya.
Hafid pun sangat berkeinginan dapat menyatukan organisasi yang berada di kampus di Jalan Jenderal Sudirman, Ciceri tersebut. Ia menilai, selama ini organisasi di kampusnya masih terlihat perpecah belah dan memikirkan ego masing-masing. Ia sangat berharap, di kepen gurusannya dapat merangkul se mua organisasi dan partai-partai kampus yang ada.
Hafid, serta pengurus BEM lain dilantik Rektor IAIN SMH Banten MA Tihami di aula rektorat lantai 3 kampus tersebut. (susi/pers kampus)

Polisi Cek Kunci Jawaban UN


By redaksi
Kamis, 25-Maret-2010, 07:57:03 189 clicks Send this story to a friend Printable Version


SERANG-Satuan Reserse Kriminal Polres Serang masih menyelidiki SMS yang diduga kunci jawaban ujian nasional (UN). Penyidik akan melakukan pengecekan melalui pengerjaan lembar soal UN.


“Kami sudah meminta kunci jawaban kepada tim pemantau independen (TPI) dan dinas (Dinas Pendidikan-red), tapi mereka bilang tidak punya,” terang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sofwan Hermanto, Kasatreskrim Polres Serang, di ruangan kerjanya, Rabu (24/3).
Kata Sofwan, belum dapat menentukan kasus tersebut sebagai kasus penipuan atau murni kecurangan UN. “Kami akan minta lembar soal untuk kemudian dikerjakan oleh akademisi. Kalau tidak cocok, penipuan. Tapi kalau cocok, berarti memang ada dugaan kecurangan,” tandasnya.
Mengenai kemungkinan keterlibatan orang dalam Dinas Pendidikan atau pihak-pihak terkait UN, Sofwan enggan berkomentar. “Semua kemungkinan itu dapat terjadi. Untuk saat ini, kita bicara fakta hukum saja,” ujarnya.
Satreskrim Polres Serang juga terus memburu OY alias Adam, koordinator wilayah Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, yang diduga sebagai otak kunci jawaban UN.
Senada diungkapkan Kepala Unit Kriminal Khusus Inspektur Polisi Satu (Iptu) Syaeful Wachid melalui telepon genggam. “Kalau OY sudah dimintai keterangan akan lebih jelas, kasus ini penipuan atau bukan,” katanya.
OY alias Adam adalah penjaga warnet di Kecamatan Kramatwatu. Sejak tujuh siswa SMA di Kota Serang diamankan karena diduga terkait SMS kunci jawaban, OY menghilang. Disinyalir, dia kabur ke Jakarta.
Sementara itu, terang Syaeful, alumnus SMAN 3 Kota Serang berinisial AA yang juga disebut-sebut sebagai otak dalam kasus ini belum cukup bukti untuk diproses secara hukum. Dari hasil pemeriksaan ke-7 siswa, AA melakukan kejahatan tahun sebelumnya dengan modus yang sama.
“Dia (AA-red) melakukan itu (membocorkan jawaban UN-red) tahun lalu. Kita cari dulu OY sehingga akan ketahuan semuanya,” bebernya.

UJI JAWABAN UN
Sementara itu Dindik Banten didesak untuk menguji kebenaran kunci jawaban soal UN yang beredar di kalangan siswa. “Masalah dugaan kebocoran jawaban soal UN bukan kali pertama, tapi tahun sebelumnya juga terjadi,” kata Presiden Mahasiswa IAIN SMH Banten Abdurrahman El Hafidz.
Menurut Abdurrahman, dugaan jawaban UN yang beredar harus diuji sehingga dapat membuktikan kebenarannya. “Cocokkan SMS yang berisi dugaan jawaban UN dengan soal yang ada, dan itu dilakukan terbuka. Kami siap ikut menguji kebenarannya,” tegasnya.
Kata dia, dasar Dindik Banten menyatakan kunci jawaban itu menyesatkan perlu dibuktikan secara ilmiah. “Jangan menyatakan soal UN tidak akan bocor, semua kemungkinan ada. Karena itu, uji secara ilmiah dugaan jawaban UN yang ada,” tegasnya.
Dihubungi terpisah, anggota Komisi II DPRD Kota Serang Wawan Mulyawan mengatakan, aparat kepolisian harus mengusut otak penyebaran kunci jawaban. “Kita serahkan ke aparat kepolisian, karena siswa hanya menjadi korban,” ujar politisi PKS ini.
Sekretaris Dindik Banten Mahmud Marua mengatakan, akan menguji kebenaran dugaan jawaban UN dengan data atau soal UN. “Kita akan cek,” ujarnya.
Hari ketiga UN kemarin yang diujikan adalah Matematika. Di SMAN 1, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, terlihat sejumlah peserta UN menangis begitu keluar dari ruang kelas. Mereka merasa kesulitan mengerjakan soal Matematika.
“Soalnya susah sekali, saya takut tidak lulus,” ujar salah seorang siswi yang tidak ingin disebutkan namanya setelah ujian.
Sementara, TPI UN seakan tidak peduli atas kasus yang terjadi. Ketua TPI UN Banten Sadeli Hanafi saat dihubungi melalui telepon genggam tidak menjawab. Hal sama ketika di-SMS, meski pesan terkirim namun Sadeli tidak kunjung menjawab. Hal senada ketika Radar Banten menghubungi Ketua TPI UN Kota Serang Aceng Hasani, ditelepon dan di-SMS tidak menjawab.
Gubernur Ratu Atut Chosiyah mengimbau peserta UN untuk tidak membawa alat komunikasi berupa handphone (HP) saat mengikuti ujian. “Imbauan ini dimaksudkan agar terhindar dari masalah seperti yang terjadi di SMAN 3 Kota Serang,” kata Atut, Rabu (24/3).
Terkait temuan SMS yang diduga berisi jawaban soal UN yang melibatkan tujuh siswa SMAN 3 Kota Serang, Atut menyatakan tidak setuju jika mereka dinyatakan tidak lulus ujian tiga mata pelajaran yang telah diujikan di hari pertama dan kedua pelaksanaan UN. “Sebelum ada bukti yang menyatakan bahwa SMS itu betul kunci jawaban UN atau tidak, mereka jangan dinyatakan gagal mengerjakan tiga mata pelajaran itu,” tegas Atut. (don/nna/run/mg-07/dai/ila)

Tinjau Ulang Kriteria Penerima Beasiswa


By redaksi
Jumat, 19-Maret-2010, 07:41:58 96 clicks Send this story to a friend Printable Version

Diusulkan untuk Mahasiswa Tidak Mampu



SERANG - Kriteria penerima beasiswa atau bantuan pendidikan penyelesaian studi mahasiswa dari Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten diminta untuk dievaluasi, dan disarankan diperuntukan bagi mahasiswa tidak mampu atau miskin. Selain itu, Dindik juga didesak untuk transparan dalam proses pemberian bantuan pendidikan tersebut.
Presiden Mahasiswa Untirta Ihyauddin mengatakan, pihaknya banyak menerima laporan dari mahasiswa untirta tentang tidak transparan Dindik Banten dalam proses pemberian bantuan pendidikan mahasiswa. “Pengumuman bahwa Dindik Banten memberikan bantuan pendidikan tidak jelas, kami tidak pernah membaca di media bahwa Dindik memberikan bantuan pendidikan. Jadi wajar kalau ada yang menuding bantuan tersebut tidak transparan,” kata Ihya kepada Radar Banten, Kamis (18/3).
Ihya mengusulkan, agar Dindik Banten lebih selektif dalam memberikan bantuan pendidikan kepada mahasiswa, dan disarankan untuk mahasiswa tidak mampu atau miskin. “Kami mensinyalir bahwa bantuan pendidikan tersebut mengalir kepada orang terdekat pejabat, karena itu kami minta bantuan tersebut diaudit pihak berwenang, termasuk oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan-red),” ujarnya.
Hal senada dikatakan Presiden Mahasiswa IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Abdurrahman El-Hafidz. Kata dia, bantuan pendidikan tersebut seharusnya untuk mahasiswa yang benar-benar membutuhkan. “Kami juga ingin proses penerimaan bantuan tersebut transparan, termasuk penerimanya kami minta diumumkan ke publik,” ujar Abdurahman.
Pihaknya akan menginvestigasi dugaan bantuan tersebut mengalir kepada orang terdekat pejabat. Apabila Dindik Banten tetap tidak transparan dalam prosesnya maka mahasiswa akan meminta kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Eko E Koswara untuk dievaluasi.
Terpisah, Sekretaris Dindik Banten Mahmud Marua mengatakan, Dindik Banten bukan memberikan anggaran dalam bentuk beasiswa, namun bantuan pendidikan bagi mahasiswa Banten yang sedang tahap akhir penyelesaian studi. “Kami akan lakukan prosesnya dengan sangat transparan, dan kami juga sampaikan ke perguruan tinggi di Banten tentang adanya bantuan tersebut,” ujarnya.
Terkait permintaan mahasiswa agar Dindik Banten memprioritaskan mahasiswa tidak mampu, menurut Mahmud, hal memang dilakukan. “Bantuan pendidikan tersebut memang tidak hanya diperuntukan bagi mahasiswa tak mampu, tapi dalam proses seleksi kami mempertimbangkan,” ujarnya.
Menurut Mahmud, beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu telah disediakan Kementerian Pendidikan Nasional, dan Pemprov Banten hanya membantu mahasiswa yang tengah studi akhir. (run)

IAIN Butuh Keberanian dan Networking


By redaksi
Selasa, 20-April-2010, 07:36:32 92 clicks Send this story to a friend Printable Version


SERANG - Prof Dr Utang Ranuwijaya berpendapat bahwa IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten membutuhkan keberanian untuk bisa lebih maju.

Sementara Prof Dr Fauzul Iman menekankan agar segenap akademisi memperluas networking (jaringan) untuk lebih meningkatkan kemajuan akademiknya.
Kedua calon rektor IAIN ini mengungkapkan hal demikian pada dialog yang dilaksanakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAIN Banten bertema “Quo Vadis IAIN Banten”, Senin (19/4). “Tantangan mahasiswa IAIN harus sejajar dengan pola pendidikan yang dilakukan mahasiswa di luar wilayah Banten karena posisi IAIN dekat dengan ibukota negara,” kata Utang.
Selain itu, lanjutnya, IAIN butuh keberanian untuk maju yang ditunjang dengan tiga kecerdasan dasar yaitu intelektual, emosional dan spiritual. “Mari kita sama-sama mendukung siapapun calon yang akan terpilih dalam pemilihan rektor di tingkat Senat nanti,” ujarnya.
Pada saat itu, Fauzul memaparkan konsep IAIN ideal, antara lain, melalui basis networking yang kuat. “Selain didukung intelektual yang mencukupi, basis jaringan juga harus diperkuat,” ujarnya.
Fauzul menegaskan, peran mahasiswa sangat penting sebagai partner membangun kampus untuk lebih maju. “Mahasiswa yang berprestasi harus didukung kampus. Kemitraan antara keduanya paling penting,” ujarnya.
Sementara calon rektor lainnya, Dr Sybli E Sarjaya, tidak hadir karena ada kepentingan lain. “Beliau (Sybli-red) ada acara dengan Pemkot Serang,” kata Presiden Mahasiswa IAIN Banten Abdurrahman El-Hafid.
Kata Abdurahman, dialog dalam rangkaian peran aktif mahasiswa pada suksesi Pemilihan Rektor IAIN Banten 2010. “Kami berharap dari ketiga calon memihak kepada aspirasi mahasiswa. Mahasiswa adalah komponen terpenting dalam perguruan tinggi,” ujarnya. (run)

Terkait Rencana SBY Meresmikan PLTU Labuan BEM se Banten Tolak Kedatangan SBY

Rabu, 27 Januari 2010 18:54
Print E-mail
Dedi/Yusvin - klikp21.com   

SERANG - Mahasiswa persatuan BEM se- Banten menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Ciceri, Kota Serang. Mahasiswa menolak kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyona (SBY) ke Banten, untuk meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan di Kabupaten Pandeglang besok (28/01/2010).


Selain menolak kedatangan orang nomor satu di Republik Inonesia, mahasiswa juga meminta SBY turun tangan menyelesaikan persoalan Bank Century. "Kami menolak SBY di Banten, kami  juga menuntut SBY menyelesaikan Centurygate yang telah menganggu stabilitas ekonomi, politik," teriak Koordinator aksi Abdurrahman El-Hafidz, Rabu (27/1/2010).

Mahasiswa juga mendesak Pansus dan KPK untuk lebih cepat dan efektif dalam penuntasan kasus Century. Aksi mahasiswa dimulai dengan long march dari Kampus IAIN Sunan Maulana Yusuf Banten, menuju perempatan lampu merah Jalan Jenderal Sudirman Kota Serang.

Unjuk rasa tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kota Serang. Mahasiswa Banten juga menilai 15 program ungggulan 100 hari pemerintahan SBY-Boediono telah gagal.

SBY-Boediono dinilai gagal dalam memberantas mafia hukum, membangun infrastruktur, mereformasi kesehatan, ketahanan pangan serta berbagai kegagala dalam program lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah ruas jalan yang akan dilintasi rombongan presiden Susilo Bambang Yudhoyon (SBY)  menuju Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan di Kabupaten Pandeglang, besok akan ditutup sementara selama lima menit.

Penutupan jalan tersebut dimaksudkan untuk memberikan keamanan dan kelancaran jalan saat orang nomor satu di Republik Indonesia ini menuju lokasi peresmian PLTU Labuan.

Kapolda Banten Brigjen Rumiah menyatakan, kendati tidak melakukan pengamanan secara khusus, menjelang kedatangan Presiden SBY ke Banten, namun pihaknya telah memerintahkan jajaranya agar menutup jalan selama beberapa menit.

“Persiapan sudah kami lakukan sangat matang. Tentunya dalam pengamanan kedatangan presiden juga dilakukan oleh personel gabungan dari TNI dan Polri,” katanya.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Banten AKBP Hendro Sugiatno menyatakan, pengamanan yang dilakukan terkait kedatangan Presiden SBY dilakukan normal seperti pengamanan pejabat negara lainnya.

"Tidak ada pengaturan lalu lintas secara khusus, seperti pengalihan arus atau penutupan jalur. Pengaturan normal seperti biasa. Tidak ada pengalihan. Paling penutupan jalan hanya 5 menit saat rombongan kendaraan presiden melintas,”terangnya.

Sementara menjelang kedatangan RI 1 ke Labuan, sejumlah elemen mahasiswa saat ini tengah melakukan rapat dan pertemuan guna mematangkan rencana menggelar aksi unjukrasa di Kabupaten Pandeglang. (ded/yus/amn)

Gubernur Banten Diminta Menghapus Diskriminasi Gelar SHi

17 Nopember 2009 | Banten Kita, Utama
demo41SERANG | Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Anti Diskriminasi berunjukrasa di depan kantor Gubernur Banten, Selasa (17/11). Meminta Gubernur Banten menghilangkan diskriminasi terhadap sarjana hukum Islam (SHi).

“Dalam UU Nomor 18/2003 diatur bahwa lulusan sarjana hukum umum dengan sarjana hukum Islam sama kedudukannya. Tidak ada alasan bagi Pemprov Banten menolak lamaran lulusan sarjana hukum Islam,” ungkap koordinator lapangan Usep dalam orasinya.

Pictures in Farwell Party-EPI Spring 2009

Pictures in Riverbanks Zoo

Pictures in Columbia Museum of Art

Pictures in Charleston Beach, U.S.A

Pictures in South Carolina-U.S.A

Pictures in Washingtong. D.C - U.S.A 2009

Pictures in Thailand, 2009

Pictures in Chicago-U.S.A, 2009


........CHICAGO - U.S.A - 2009.........

Pictures in Narita-Japan, 2009



........perjalananku di bumi yang pernah menjajah indonesia.........

Pictures in Singapore, 2009

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates