Selama mentari masih bisa terbit esok pagi, berarti masih ada hari esok, berarti harapan itu masih ada. Harapan untuk hidup lebih baik, untuk menjadi diri yang lebih berharga. Jangan pernah cemas menghadapai masa depan, jangan pernah meragukan akan datangnya hari esok, seiring dengan datangnya hari esok, berarti pada saat itu juga akan datang harapan baru. Percayakah kita bahwa sesungguhnya daun pun jatuh dari pohonnya, itu sudah Allah tentukan waktu jatuhnya, mulai dari detik, menit sampai jamnya. Anda bayangkan coba, itu barulah daun yang jatuh. Yang ketika jatuh bisa terbang dan melambai-lambai. Sekarang, kalau kita yang jatuh dari atas pohon ke bawah, itu bukan lagi melambai-lambai tapi begitu cepat dan sakit dirasa, pastilah Allah juga telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada diri kita.
Masihkah kita cemas menghadapi masa depan? Masihkah kita ragu akan masa depan? Masihkah kita takut menghadapi masa depan? Setakut apapun kita dengan masa depan, masa depan akan datang menyambut kita. Seragu apapun dengan masa depan, masa depan akan juga datang menyambut kita. Secemas apapun kita dengan masa depan, masa depan akan tetap hadir untuk menyambut kita. Betapa luar biasanya masa depan itu, karena keluarbiasaannya tidak pernah bosan untuk menyambun kita. Sekarang apa yang dapat kita berikan buat masa depan yang selalu menyambut kita? Ia menyambut kita tapi kita tidak menyambutnya, bahkan merespon dengan buruk. Berburuk sangka dengan masa depan. Ah.. mana mungkin saya bisa sukses nanti, Ah..mana mungkin saya akan hidup lebih baik nanti..Apakah ini sambutan kita terhadap masa depan? Apakah begini caranya sambutan kita terhadap masa depan? Tidak, seharusnya tidak. Sekarang mari kita yang menyambut masa depan itu datang. Laksana gayung bersambut. Masa depan mengundang kita untuk datang ke rumahnya, lalu kita juga menyambut undangan tersebut dengan persaan bergembira. Kemudian, Anda undang masa depan untuk datang ke rumah Anda, pasti masa depan akan dengan senang hati memenuhi undangan Anda.
Bagaimanapun kondisinya, mentari esok akan tetap terbit. Yakinlah pada diri kita sendiri kalau kita masih akan menikmati mentari esok hari yang cerah penuh harapan. Bangkitkan semangat Anda seperti semangatnya Nabi Nuh AS dalam membuat perahu untuk menyelamatkan keluarga dan umatnya. Seperti semangatnya Nabi Yusuf untuk mempertahankan keimanannya melawan rayuannya Siti Zulaekha. Seperti semangatnya pasukan perang badar melawan pasukan kafir. Seperti semangatnya diri kita melawan banyaknya embrio-embrio ketika lahir ke dunia ini. Inilah kita, dilahirkan dengan potensi semangat yang luar biasa.
Sambutlah dengan sebagus- bagusnya sambutan, dengan semulia-mulianya sambutan. Agar Ia (masa depan) menyambut kita. Tatap masa depan dengan penuh harapan dan optimisme yan tinggi, optimisme untuk bergerak, untuk bersama membangun istana cita-cita masa depan kita. Apalagi yang menjadi keraguan kita, kita adalah mahkluq terbaik yang diciptakan untuk membangun banyak potensi kebaikan. Kesuksesan, yah itulah kata untuk orang-orang yang kita cintai. Berikanlah yan terbaik untuk mereka, untuk orang tua kita, untuk istri kita, untuk suami dan anak-anak kita, untuk orang-orang yang kita cintai. Buat mereka bangga dengan hadirnya kita di tengah-tengah mereka, buat hidup Anda menjadi hidup mereka yang berbahagia. Mereka akan berkata pada Anda “Anda yang terbaik!” tanamkan kata-kata itu dalam diri Anda, kata-kata yang membagkitkan semangat Anda, membangkitkan masa depan Anda, masa depan yang gemilang. Buang jauh-jauh segala beban Anda, kerahkan sekuat tenaga aura positif yang ada dalam diri Anda.
Kembalilah lahir dan bangkitlah pada diri Anda yang baru. Hari ini, Anda akan terlihat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Hari-hari yang lebih bernilai, yang lebih terlihat semangat. Rapihkah kembali kamar Anda, bersihkan halaman rumah Anda, tersenyumlah lalu lihat di depan kaca yang ada dalam rumah Anda, kemudian katakan “Saya Bisa!” ucapkan berulang-ulang, hingga guratan-guratan kemalasan dalam diri Anda hilang secara perlahan-perlahan. Yah..Anda sesaat lagi akan lahir menjadi diri Anda yang baru. Sekarang pejamkanlah mata Anda dalam beberapa menit, renungkan apa yang menjadi cita-cita Anda, ucapkan cita-cita itu dalam hati Anda, rasakan betul kata-kata itu sambil kata-kata itu berubah wujud menjadi bentuknya yang sempurna. Kalau Anda ingin jadi dokter, maka bayangkan kalau Anda sedang menggunakan seragam dokter dengan gagahnya dan pakaian lengkap dinas dokter, kalau Anda ingin jadi polisi, bayangkan Anda sedang menggunakan seragam polisi. Terus temukan diri Anda. Tunggu beberapa saat lagi Anda akan merasakan Anda yang hadir dalam diri Anda. Tarik nafas dan bersiaplah untuk membuka mata Anda, lalu ketika mata Anda terbuka katakan kepada diri Anda dan teriakan sekeras-kerasnya cita-cita Anda. Bukalah mata Anda, katakan cita-cita Anda. Selamat datang dalam dunia baru orang-orang yang memiliki cita-cita.
“........lalu ketika mata Anda terbuka katakan kepada diri Anda dan teriakan sekeras-kerasnya cita-cita Anda. Bukalah mata Anda, katakan cita-cita Anda.
Selamat datang dalam dunia baru orang-orang yang memiliki cita-cita“.
0 komentar:
Post a Comment