By Republika Newsroom
Kamis, 08 Oktober 2009 pukul 06:10:00
GENEVA--Komisi Federal Swiss Melawan Rasisme melarang beredarnya poster berbau fitnah rasial, yang mempropagandakan penolakan pembangunan minaret (menara masjid) di negara tersebut. "Komisi meyakini hal ini bisa mengancam stabilitas sosial dan keamanan umum," tutur juru bicara lembaga tersebut sebagaimana dikutip AFP.
Partai Rakyat Swiss telah mengeluarkan poster kampanye bergambar wanita yang mengenakan burka dengan latar belakang bendera Swiss dan beberapa menara masjid menyerupai misil yang ditegakkan. "Stop! Katakan ya untuk pelarangan menara masjid," bunyi poster-poster berbahasa Prancis dan Jerman itu, mengacu pada referendum yang diadakan untuk pembangunan minaret. Komisi pemerintah menyebut poster-poster tersebut membangun prasangka buruk dan menyajikan pencitraan Islam dengan cara yang tidak patut.
Sebelumnya, Basel dan Lausanne telah mengkategorikan poster-poster tersebut rasis dan melarangnya beredar di ruang-ruang publik. Salah satu grup media terbesar di Swiss, Ringier, mengatakan mereka tidak akan mempublikasikan poster tersebut. Grup Tages-Anzegier dan 20 Minutes juga mengatakan hal senada. Partai Rakyat Swiss mengklaim telah mengumpulkan lebih dari 100 ribu tanda tangan untuk mendorong terjadinya referendum atas isu menara masjid setelah Senat Swiss menolak proposal pelarangan yang mereka ajukan.
Kampanye antimenara masjid telah menimbulkan suasana yang tidak menyenangkan, dan pemerintah setempat telah menyatakan kampanye tersebut melawan konstitusi serta diskriminatif. Partai haluan tengah-kanan Swiss, Partai Demokrasi Bebas, juga tidak setuju dengan ide kampanye tersebut. Mereka menyatakan hal itu hanya akan menghadirkan kesulitan bagi penduduk Muslim di wilayah setempat.
Para uskup Katolik Roma Swiss telah mengimbau para pemilih untuk menolak proposal pelarangan pembangunan menara masjid. Amnesty International memperingatkan, proposal tersebut mengarah ke eksploitasi ketakutan terhadap Muslim dan mendorong xenofobia untuk keuntungan politik praktis semata.
Komisi Federal Swiss Melawan Rasisme mengatakan, poster tersebut mendorong masyarakat menyamakan kaum minoritas Muslim di Swiss dengan ancaman bahaya. "Hal ini sama dengan memfitnah komunitas Muslim Swiss yang cinta damai," kata mereka. Isu antimenara masjid ini telah mengagetkan umat Muslim Swiss yang berjumlah sekitar 350 ribu jiwa.
Walaupun Islam adalah agama terbesar kedua di Swiss, selama bertahun-tahun komunitas Muslim di wilayah ini berjuang keras untuk bisa mendapatkan pengakuan dari komunitas masyarakat lainnya. Mereka kerap menjadi objek kebencian dari oknum yang tak bertanggung jawab.
Masjid di Swiss biasanya merupakan gudang atau pabrik yang dialihkan fungsinya. Di Berne, masjid terbesar didirikan di bekas basement gedung parkir. Di seluruh penjuru Swiss, hanya terdapat empat masjid yang memiliki menara masjid. Namun tak satupun dari menara itu difungsikan untuk memperdengarkan azan. c15/irf
0 komentar:
Post a Comment